A.
Persamaan Umum Garis, Gradien dan
Sudut Inklinasi
Garis
dibentuk oleh paling sedikit dua buah titik berbeda. Sebagai suatu himpunan,
garis merupakan himpunan titik-titik yang tak hingga dan tak berbatas sehingga
garis tidak memiliki dimensi panjang. Jika garis dibentuk oleh titik A dan B
maka garis tersebut dapat dinamakan sebagai garis AB. Notasi lain untuk
penamaan garis yaitu menggunakan huruf kecil misalnya g, h, l, m dan
sebagainya.
Sebuah
garis juga disebut kurva berderajat satu yang dinyatakan sebagai :
Ax + By + C = 0
untuk A, B, C bilangan riil dan
x, y variabel bilangan riil
Contoh
Sebuah garis yang melalui titik
A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) maka persamaan kurva berderajat satu untuk garis
tersebut ditentukan sebagai berikut :
Langkah 1) Substitusi koordinat
titik ke dalam persamaan kurva
Garis
melalui A(1, 2) Þ A(1)
+ B(2) + C = 0 Þ A +
2B + C = 0 ---------------------------- pers. 1
Garis
melalui B(-3, 4) Þ A(3)
+ B(-4) + C = 0 Þ -3A
+ 4B + C = 0------------------------ pers. 2
Garis
melalui C(5, 0) Þ A(5)
+ B(0) + C = 0 Þ 5A +
C = 0--------------------------------- pers. 3
Langkah 2) Membuat sistem
persamaan linier tiga variabel
−𝐴+2𝐵+𝐶=0
3𝐴+4𝐵+𝐶=0
5𝐴+𝐶=0
Langkah 3) Menyelesaikan sistem
persamaan linier
Penyelesaian sistem liniernya
yaitu :
A
= 1, B = 2 dan C = -5
Maka persamaan kurva berderajat
satu untuk garis yang melalui A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) yaitu x + 2y - 5 = 0 .
Sketsa garis tersebut pada sistem
koordinat Cartesius seperti gambar di bawah ini
Garis x + 2y - 5 = 0 seperti ditunjukkan pada gambar di atas membentuk
sudut terhadap sumbu x positif. Besarnya sudut yang terbentuk tersebut akan
mempengaruhi kemiringan garis. Sudut bernilai positif yang dibentuk antara
garis dan sumbu x positif dinamakan sudut inklinasi garis (angle of inclination)
dan biasanya dinotasikan oleh sudut a.
Kemiringan suatu garis dinamakan gradien (slope of the line) dan
dinyatakan oleh notasi m.
Nilai gradien
suatu garis dapat bernilai positif, negatif, nol atau tidak terdefinisi.
Gradien suatu garis dapat ditentukan dengan menggunakan konsep trigonometri
pada segitiga siku-siku namun dengan memperhatikan interval nilai sudut yang
dibentuk oleh garis terhadap sumbu x positif. Perhatikan gambar sebuah garis
berikut. Garis tersebut melalui dua titik yaitu P1(x1, y1)
dan P2(x2, y2). Sudut yang dibentuk garis P1P2
adalah a.
Pada gambar terlihat sebuah segitiga sikusiku dengan hipotenusa P1 P2,
panjang sisi alas x2 – x1 dan panjang sisi tegak y2
– y1. Nilai tangent sudut a
dapat ditentukan sebagai perbandingan antara panjang sisi tegak terhadap
panjang sisi alas segitiga siku-siku. Sehingga dapat dirumuskan :
𝒎
= 𝐭𝐚𝐧
𝜶 = 𝒚𝟐 − 𝒚𝟏 𝒙𝟐
− 𝒙𝟏
⇒
𝜶
= 𝒂𝒓𝒄
𝐭𝐚𝐧
𝒎
Gradien
suatu garis
Bentuk persamaan kurva berderajat satu dapat diubah menjadi fungsi dari
x di mana x adalah variabel bebas dan y adalah variabel terikat sebagai berikut
:
𝑨𝒙
+ 𝑩𝒚
+ 𝑪
= 𝟎
⇒
𝑩𝒚
= −𝑨𝒙
− 𝑪
⟹
𝒚
= − 𝑨
𝑩
𝒙
− 𝑪
𝑩
⟹
𝒚
= 𝒎𝒙
+ 𝒄
Konstanta m disebut sebagai gradien yang menunjukkan kemiringan garis
dan c merupakan konstanta persamaaan. Persamaan y = mx + c disebut persamaan garis bergradien m.
Konstanta
m disebut sebagai gradien yang menunjukkan kemiringan garis dan c merupakan konstanta
persamaaan. Persamaan y = mx + c disebut persamaan garis bergradien m.
Tabel
1. Hubungan antara gradien, sudut inklinasi, dan bentuk garis
Garis
|
Titik-titik
dilalui garis
|
Persamaan garis
bergradien
|
Nilai gradien(m)
|
Nilai sudut
inklinasi
|
Deskripsi bentuk garis
|
p
|
A(1,
1)
B
(5, 4)
|
m > 0
|
sudut
lancip
|
Dari kiri bawah ke
kanan atas
( / )
|
|
q
|
A(1,
1)
C(7,
1)
|
y = 1
|
m = 0
|
a = 0°
|
Mendatar, sejajar
sumbu x
(¾)
|
r
|
B(5,
4)
C(7,
1)
|
m < 0
|
sudut
tumpul
|
Dari kiri atas ke
kanan
bawah
( \ )
|
|
s
|
B(5,
4)
D(5,
1)
|
x = 5
|
m tidak
terdefinisi
|
a = 90°
|
Horizontal sejajar
sumbu y
( | )
|
B. Sifat-sifat garis dalam bidang
Sifat-sifat garis yang berada dalam sebuah bidang dalam geometri
Euclide meliputi garis-garis yang berpotongan atau tidak berpotongan. Dua buah
garis dikatakan berpotongan jika ada sebuah titik potong yang dilalui kedua
garis. Dua garis tidak berpotongan disebut saling sejajar. Perhatikan bentuk
garis-garis pada gambar berikut.
Contoh:
Tentukan
persamaan garis jika diketahui titik potong garis dengan sumbu koordinat Cartesius
yaitu (a, 0) dan (0, b).
Penyelesaian:
Diketahui : Sebuah garis yang memotong sumbu x di (a,
0) dan sumbu y di (0, b)
Ditanyakan
: Persamaan garis … ?
Identifikasi
masalah : Misalkan persamaan garis y = mx + c melalui (a, 0) dan (0, b). Maka
substitusi koordinat titik
ke dalam persamaan menghasilkan : am + c = 0 dan b = c sehingga diperoleh am +
b = 0 dan gradient garis
. Jadi persamaan garis yang
melalui titik (a, 0) dan (0, b) yaitu :
C. Persamaan normal sebuah garis
Sebuah garis yang memotong sumbu x dan sumbu y akan tegak lurus
terhadap sebuah ruas garis yang melalui titik asal (0, 0).
Garis
normal suatu garis yang memotong
sumbu
x dan y
rumus:
x cos 𝛃 + y sin 𝛃 - p = 0
dengan,
Contoh:
Persamaan
kurva berderajat satu x + 2y - 5 = 0 pada contoh 5 dapat diubah menjadi
persamaan normal dengan langkah sebagai berikut.
1) Menentukan sudut normal b
Gradien garis yaitu 𝑚 =
maka
sudut inklinasi a = arc tan m = arc tan (
) »53,43°.
Hubungan sudut inklinasi a dan
b : 𝛼 = 90° + 𝛽.
Telah diketahui sudut inklinasi a » 153,43°
maka
sudut b » 63,43°
2)
Menentukan jarak titik (0, 0) ke garis
yaitu p
Titik potong garis dan sumbu x ditentukan dengan mensubtitusikan y
= 0 sehingga diperoleh titik potong (5, 0) maka
= 5 Þ p = 5 cos b = 5 cos 63,43° » 5 × 0,447 » 2, 24
Maka persamaan normal garis x + 2y - 5 = 0 yaitu : x cos 63,43° + y sin 63,43° -
2,24 = 0
Persamaan
normal tersebut dapat diubah kembali menjadi persamaan garis sebagai kurva berderajat
atau pun persamaan garis bergradien sebagai berikut :
x cos 63,43° + y sin
63,43° - 2,24 =
0 Þ 0,45x + 0,89 y - 2,
24 = 0 Þx + 2y – 5 = 0
Referensi:
Sukirman. 1993. Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar